IMAN DAN OPTIMIS Oleh: KH. Athian Ali M. Da`i, Lc., MA
Diangkat dari tulisan Grup LINE SYAHSHIYAH ISLAMIYAH
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَّإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِ يْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. أَمَّا بَعْدُ
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat keimanan, rezeki dan kesehatan kepada kita.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad Saw.
Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah
IMAN DAN OPTIMIS.
Setiap mukmin harus yaqin haqqul yaqien bahwasanya Allah SWT Pemilik segala Sifat Maha. Bagi Allah tidak ada sesuatu yang tidak mungkin atau mustahil. Dia hanya tinggal menyatakan “qun” (jadi) “fayaqun” (maka jadilah) apa yang dikehendaki-Nya.
Sebagaimna QS Yasiin 36:82
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٨٢﴾
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka “terjadilah” ia.
Dengan prinsip iman seperti ini, setiap mukmin selalu optimis menghadapi berbagai problema hidup dan kehidupan. Sanggup menghadapi segala rintangan. Siap mendobrak jalan yang buntu.
Bahkan mampu melihat sinar ditengah kegelapan yang pekat. Karena ia memiliki keyakinan, bahwa dengan bermodalkan iman dengan semangat juang yang tinggi, disertai rasa tawakkal, maka pasti Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari setiap rintangan yang dihadapinya
Sebagaimana QS Ath Thalaq 65:2
……………… وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾
…………Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.
Atasi saat-saat kritis, biarlah, silahkan sejuta manusia menyatakan mustahil !!!., seorang mukmin tetap yakin, tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. jika Dia menghendaki-Nya.
Hadirin Rohimakumullah
Setiap mukmin mutlak yakin bahwasanya Allah SWT Maha Kuasa, membolak-balikkan segala sesuatu. Merubah yang mustahil menjadi kenyataan atau sebaliknya. Membuat yang tidak mampu menjadi mampu dan atau sebaliknya.
Firman Allah (QS. Ali Imran 3:26):
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٦﴾
26. Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dengan keimanan seperti ini :
• setiap muslim akan melihat masa depan dengan penuh optimis.
• Siapakah yang dapat menghapus air mata kesedihan dari wajah-wajah kita dan menggantikannya dengan senyum yang terukir dibibir?
• Siapakah yang kuasa menghilangkan rasa takut yang mencekam diri untuk kemudian menggantikannya dengan rasa aman dan tenteram?
• Siapakah yang mampu mengobati luka-luka kehidupan yang menyayat diri kita?
• Siapakah yang kuasa memberi kita harapan, tatkala keputusasaan hamper saja mencekik leher-leher kita?
Jawaban seorang mukmin pasti : ALLAH SWT”
Hadirin Jamaah Rohimakumullah
Sebagai mukmin tentu saja kita kenyadari, bahwasanya sebagai manusia kita hanya memiliki kemampuan dan ilmu yang sangat terbatas
Sebagai mana QS Al Israa 17:85)
………….. وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٨٥﴾
85…………………… dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
Namun sebagai mukmin kita meyakini bahwasanya diatas segala keterbatasan kemampuan manusia ada Zat Pemilik segala Sifat Maha. Dengan keimanan seperti ini, kita ummat Islam diantarkan untuk tidak lagi berbicara dengan bahasa “law”, “layta`”, “la `alla” (kalau, jika dan brangkali) atau bahasa realita yang ada.
Dan bahwasanya untuk mencapai kondisi Ummat Islam yang lebih baik lagi dimasa mendatang, ummat Islam harus mampu menciptakan sejarah, bukan hanya sekedar bangga dengan sejarah. Kita harus mampu membuang jauh-jauh penyesalan dari kegagalan yang kita derita kemarin dan dimasa-masa lalu.
Yang harus kita fikirkan dan perjuangkan sekarang adalah :
“How to play the game in the future”, Sehingga keberadaan Ummat Islam tidak lagi hanya sebagai “maf`uul” (obyek) tapi harus sebagai “Faa`il” (subyek) yang menentukan dan mewarnai sejarah. Allahu Akbar.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ ِليْ وَ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَلِيُّ الصَّالِحِيْنَ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا خَاتَمُ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ أَمَّا بَعْدُ
Jamaah shalat jum’at yang berbahagia.
Apabila musibah menimpa kita dan kita merasakan kesempitan, maka ingatlah Allah SWT dan tunggulah jalan keluarnya. Sesungguhnya pertolongan Allah SWT itu dekat. Dan setelah kesulitan itu ada kemudahan.
Firman Allah (QS. Alam Nasyrah /Al Inshirah 94:1-8)
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣﴾ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤﴾ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب ﴿٨﴾
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. yang memberatkan punggungmu[1584]?
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu[1585],
5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
[1584] Yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
[1585] Meninggikan nama Nabi Muhammad s.a.w di sini Maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada Nabi Termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.
[1586] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Karena itu teguh kukuhkan iman keyakinan kita hanya kepada Allah SWT., hilangkan keraguan, hadapi setiap langkah kita dengan optimis.
Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah.
Marilah kita memohon kepada Allah SWT.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا . وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات
و الذكر الحكيم
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
Assalamu`alaikum Wr. Wb
DiANGKAT dari tulisan KH Athian Ali pada 3 materi di LINE GRUP SYAHSHIYAH ISLAMIYAH
Diedit ulang untuk Khutbah Jumat/Tausiyah
Oleh
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
http://arasitusislam.com/ https://arozakabuhasan.wordpress.com/ http://arozakabuhasan.blogspot.com/